Titrasi Asam Basa : Pengertian, Tujuan, dan Prinsip Kerjanya

Titrasi Asam Basa : Pengertian, Tujuan, dan Prinsip Kerjanya

Amongguru.com. Titrasi merupakan sebuah prosedur untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan mereaksikannya (volume terukur) pada larutan lain yang sudah diketahui konsentrasinya secara bertahap.

Di dalam proses titrasi, konsentrasi larutan diketahui secara akuran (disebut larutan standar) ditambahkan secara bertahap ke larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui, hingga reaksi kimia antara kedua larutan selesai.

Apabila kita mengetahui volume larutan standar dan volume larutan yang konsentrasi tidak diketahui dalam titrasi tersebut, maka bersama-sama dengan konsentrasi larutan standar, kita akan dapat menghitung konsentrasi larutan (molaritas) yang tidak diketahui.

Alat yang digunakan untuk melakukan titrasi dinamakan titrasi meter. Molaritas zat menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam setiap liter larutan dan dapat digunakan untuk menentukan pengenceran sebuah larutan.

Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, titrasi dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu titrasi asam basa, titrasi pengendapan, dan titrasi redoks.

Pada ulasan ini, hanya akan dibahas mengenai titrasi asam basa. Studi kuantitatif mengenai reaksi netralisasi asam basa paling mudah dilakukan dengan menggunakan teknik yang dikenal sebagai titrasi asam basa.

Tujuan Titrasi Asam Basa

Titrasi

Di dalam ilmu kimia, larutan asam basa sering dimanfaatkan untuk menentukan berapa nilai derajat keasaman (pH) suatu larutan.

Prinsip kerja titrasi asam basa adalah zat yang bersifat asam akan dititrasi dengan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya.

Bisa juga sebaliknya, zat yang bersifat basa akan dititrasi dengan larutan asam yang telah diketahui konsentrasinya.

Titrasi asam basa menerapkan prinsip reaksi asam basa, dimana pada saat suatu senyawa asam dan basa direaksikan, maka akan terjadi reaksi penetralan yang menghasiljan suatu garam dan air dengan pH yang netral (7).

Tujuan titrasi asam basa adalah untuk menentukan molatiras larutan yang konsentrasinya tidak diketahui. Titrasi asam basa juga untuk menentukan persentase massa zat terlarut dalam sebuah larutan tertentu.

Titrasi asam basa bisa juga digunakan untuk menemukan berapa persen kemurnian dari unsur-unsur kimia dan melakukan tes bagi aktivitas buffering.

Proses tes gula darah, nutrisi, tes kehamilan, analisis air limbah, dan pengujian air pada akuarium menggunakan aplikasi titrasi asam basa.

Prinsip Kerja Titrasi Asam Basa

Titrasi Asam Basa

Di dalam menentukan senyawa yang tidak diketahui kadarnya, terlebih dahulu diketahui zat tersebut bersifat asam atau basa dengan mengukur pH-nya.

Setelah diketahui sifat zat yang akan diukur kadarnya, maka kita tentukan larutan apa yang akan digunakan untuk mentitrasi zat tersebut, apakah asam atau basa.

Pada titrasi, umumnya digunakan alat gelas yang disebut buret. Buret adalah tabung yang telah dikalibrasi secara vertikal dan akan ditangguhkan dengan sumbat tepat pada bagian bawahnya.

Dengan buret, kita dapat melihat perubahan volume titran sebelum dan sesudah digunakan untuk titrasi. Semakin banyak volume titran yang digunakan. maka konsentrasinya akan semakin tinggi.

Baca :

Fungsi buret untuk titrasi adalah membantu dalam mengatur aliran cairan ke dalam labu. Pada saat cairan mengalir ke dalam labu, maka indikator pH akan berubah warna menjadi merah muda atau metil orange.

Di dalam titrasi asam basa, zat yang diuji ditambahkan larutan yang telah diketahui kadarnya secara perlahan sehingga terjadi reaksi penetralan.

Pada saat pH dalam larutan campuran tersebut netral, menandakan bahwa semua zat sampel telah bereaksi dengan larutan yang digunakan untuk menitrasi.

Tinggalkan Balasan