Teknologi Reproduksi Tumbuhan Secara Hidroponik dan Contohnya
Amongguru.com. Hidroponik merupakan salah satu teknologi reproduksi tumbuhan yang sampai saat ini masih banyak diterapkan, khususnya pada sayur dan buah. Kata Hidroponik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydra, yang artinya air dan ponos, yang berarti daya.
Dengan demikian, ciri khas tanaman hidroponik adalah ditanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Teknologi reproduksi tumbuhan secara hidroponik sebenarnya sudah muncul sejak lama, sekitar tahun 1672. Hal tersebut terbukti dengan adanya sebuah buku yang menuliskan tentang teknik penanaman hirdoponik oleh Francis Bacom.
Semenjak itulah, maka penelitian mengenai teknik hidroponik semakin dikembangkan sampai sekarang. Hidroponik adalah teknik perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air, sehingga tidak menggunakan media tanah.
Media yang digunakan dalam teknik hidroponik dapat bermacam-macam, bisa pasir, arang sekam, batu apung, batu kali, dan air.
Beberapa jenis sayuran yang sudah berhasil dibudidayakan secara hidroponik adalah tomat, paprika, selada, mentimun, sawi, kangkung, dan bayam.
Baca :
- Teknologi Reproduksi Tumbuhan Secara Kultur Jaringan dan Contohnya
- Teknologi Reproduksi Hewan Secara Inseminasi Buatan dan Contohnya
- Teknologi Reproduksi Secara Kloning, Sejarah, Jenis, dan Tekniknya
Sedangkan buah-buahan yang telah dikembangkan dengan hidroponik, antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan belimbing.
Keuntungan Teknik Hidroponik
Seiring semakin sempitnya lahan pertanian, maka teknik hidroponik dapat menjadi pilihan yang tepat untuk bercocok tanam.
Melalui hidroponik, petani akan tetap dapat menanam bahan makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan, meskipun pada lahan yang tidak luas.
Berikut ini adalah keuntungan tanaman yang dibudidayakan dengan cara hidroponik.
1. Tanaman dapat dikembangbiakan pada segala tempat.
2. Meminimalkan resiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, atau erosi.
- Tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas.
-
Pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat.
-
Bebas dari hama dan penyakit.
-
Memiliki hasil tanaman yang berkualitas tinggi.
-
Hemat dalam biaya perawatan.
Tahapan Teknik Hidroponik
Secara umum, terdapat tiga tahapan dalam budidaya tanaman secara hidroponik, yaitu pembibitan, pembuatan media tanam, dan perawatan.
Komponen yang penting dan perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode hidroponik selama tahapan tersebut adalah cahaya, oksigen, ketersediaan air, dan nutrisi.
Berikut ini merupakan teknik hidroponik secara sederhana yang dapat dilakukan di rumah.
1. Pembibitan
Bibit tanaman hidroponik harus disemai terlebih dahulu untuk mendapatkan benih yang terbaik untuk ditanam.
Setelah benih yang disemai berkecambah, kemudian dipindahkan ke tempat terang yang tidak terkena matahari secara langsung.
Tunggu benih sampai berumur sekitar dua minggu dan sampai tumbuh daun, sehingga dapat dipindahkan ke media tanam.
2. Membuat Media Tanam
Media tanam dapat dibuat dari botol air mineral. Potong bekas botol mineral menjadi dua bagian. Botol bagian atas dilubangi tepat di bagian leher botol.
Tutup botol untuk menempatkan kain bekas (bisa juga sumbu kompor) sebagai jalur aliran air dan nutrisi yang akan diserap akar tanaman.
Setelah kain atau sumbu tersebut terpasang, botol bagian atas dapat diisi campuran arang sekam dan sabut kelapa, sedangkan botol bagian bawah diisi dengan cairan nutrisi hidroponik.
Selanjutnya, botol bagian atas dapat dipasangkan dengan botol bagian bawah pada posisi leher botol menghadap ke bawah. Pada saat media tanam sudah siap, segera pindahkan benih tanaman tanpa merusak akarnya.
Lubangi media tanam kurang lebih 1 sampai 2 cm untuk meletakkan benih yang sudah mulai tumbuh tersebut.
3. Perawatan
Setelah dipindahkan ke media tanam, langkah terakhir adalah melakukan perawatan. Tanaman hidroponik perlu dirawat secara berkala.
Di dalam perkembangannya, air dan nutrisi merupakan sumber makanan bagi tanaman hidroponik, sebagai pengganti tanah.
Semprotkan air secukupnya ke dalam tanaman pada pagi dan sore hari secara rutin. Selain itu, tambahkan cairan nutrisi jika cairan hampir habis agar tanaman hidroponik mendapatkan cukup nutrisi.
Jenis-jenis Teknik Hidroponik
Terdapat beberapa teknik bubidaya tanaman secara hidroponik. Teknik hidroponik dapat dilakukan dari yang paling sederhana sampai dengan modern.
Berikut ini beberapa jenis teknik hidroponik.
1. Wick System
Wick system adalah teknik paling sederhana dalam hidroponik. Teknik ini sangat baik untuk menanam tanaman berukuran kecil yang tidak banyak membutuhkan air.
Melalui teknik ini, air dan nutrisi akan masuk ke media tanam dalam tanah menggunakan sejenis sumbu.
2. Ebb and Flow
Teknik hidroponik secara Ebb and Flow ini menggunakan media tumbuh yang ditempatkan pada wadah diisi air oleh larutan nutrisi, kemudian nutrisi dikembalikan ke penampungan, begitu seterusnya. Sistem ini menggunakan pompa yang dikoneksikan ke timer.
3. Nutrient Film Technique (NTF) System
Teknik ini adalah teknik yang paling populer dalam penanaman tanaman secara hidroponik. Tanaman ditempatkan ke dalam wadah dimana akarnya dibiarkan menggantung pada larutan nutrisi.
Keuntungan dari sistem ini adalah nutrisi dapat terus mengalir dalam air sehingga tidak membutuhkan timer untuk dipompa. Tanaman berdaun cocok untuk ditanam dengan teknik NFT, misalnya selada.
4. Aeroponic System
Sistem aeroponik memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan waktu lebih cepat dibandingkan teknik hidroponik lainnya.
Hal tersebut disebabkan larutan nurisi yang diberikan dalam bentuk kabut akan langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen.
5. Water Culture System
Teknik hidroponik secara water culture system ini akan menjadikan akar tanaman tersuspensi ke dalam air yang kaya akan nutrisi dan udara akan dapat langsung diberikan ke akar tanaman tersebut.
Tanaman ditempatkan dalam rakit dan mengapung di air yang bernutrisi. Melalui sistem ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih baik, makan akar tanaman akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi.
Demikian ulasan mengenai teknologi reproduksi tumbuhan secara hidroponik dan contohnya. Semoga bermanfaat.