Tahap Perkembangan Embrio dan Janin Pada Masa Kehamilan
Amongguru.com. Masa kehamilan dapat diartikan sebagain kondisi sejak terjadinya fertilisasi dan embrio terimplantasi dalam endometrium hingga terjadinya kelahiran.
Pada manusia, masa kehamilan rata-rata berlangsung selama 38 minggu (266 hari) mulai dari fertilisasi atau 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Kehamilan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) periode (trimester), dimana masing-masing trimester lamanya tiga bulan.
Trimester Pertama
Trimester pertama berlangsung dari minggu pertama sampai minggu ke-13 masa kehamilan. Pada trimeter pertama, perubahan pada ibu belum terlihat jelas. Akan tetapi, terjadi perubahan besar dalam tubuhnya, misalnya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Rahim mulai mendukung untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Tubuh juga akan meningkatkan supai darah untum membawa oksgen dan nutrisi ke janin yang sedang berkembang. Selama trimester pertama, ibu harus menjaga kondisi tubuhnya, karena janin mudah mengalami keguguran.
Kondisi janin pada trimester pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Ukuran embrio kurang lebih 7 mm
- Embrio telah memiliki bakal tulang belakang
- Otak dan sumsum tulang mulai terbentuk
- Embrio sudah dapat disebut janin, yang terlekat pada tali pusar dengan terhubung plasenta dan terlindungi oleh kantong ketuban (amnion).
- Janin berukuran sekitar 5,5 cm.
- Otot, tulang belakang, tulang rusuk, lengan, dan jari mulai terbentuk.
- Janin sudah dapat menggerakkan lengan dan kaki, serta mampu memutar kepala.
- Pada akhir trimester pertama, janin terlihat seperti miniatur manusia, jenis kelamin sudah tampak, dan detak jantung dapat dideteksi.
Trimester Kedua
Trimester kedua berlangsung dari minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-27. Trimestrer kedua merupakan periode yang dirasakan paling nyaman oleh ibu hamil, karena kegelisahan gejala kehamilan awal sudah hilang. Perut ibu akam mulai terlihat membesar seiring pertumbuhan rahim yang lebih cepat dari sebelumnya.
Pada trimester kedua ini, ibu dapat merasakan janin mulai bergerak, bahkan janin dapat mendengar dan mengenali suara ibunya. Jenis kelamin janin juga sudah dapat dideteksi secara lebih jelas.
Kondisi janin pada trimester kedua memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Janin berukuran 10 cm, berat badan 0,5 kg, dan janin sudah terlihat seperti bayi.
- Jari tangan dan jari kaki sudah terbentuk, bagian ujung jari sudah tumbuh kuku.
- Janin telah memiliki alis dan bulu mata.
- Permukaan kulit ditumbuhi oleh rambut.
- Janin mulai bergerak aktif.
- Pada trimester kedua, mata janin sudah membuka.
Trimester Ketiga
Trimester ketiga berlangsung mulai dari minggu ke-28 sampai dengan masa kelahiran bayi. Pada periode ini, janin sudah bisa membuka dan menutupo mata, mendendang, meregangkan badan, dan bahkan merespon cahaya.
Ketia memasuki bulan kedelapan, pertumbuhan otak janin akan berlangung lebih cepat. Sedangkan bulan kesembilan, paru-paru sudah siap untuk berespirasi sendiri.
Kondisi janin pada trimester ketiga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Sistem sirkulasi dan respirasi janin mengalami perubahan yang memungkinkan untuk bernapas dengan dunia luar.
- Janin mengembangkan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh sendiri.
- Tulang mulai mengeras dan otot menebal.
Selama perkembangan embrio di dalam rahim, terbentuk membran embrio yang berfungsi untuk melindungi dan memberi makan embrio.
Membran embrio terdiri atas empat bagian, yaitu sakus vitenelus, amnion, karion, dan alantois.
Sakus Vitenalus
Sakus vitenalus (kantung kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat keluarnya sel-sel darah merah dan pembuluh darah yang pertama.
Amnion
Amnion merupakan selaput pelindung embrio. Dinding amnion menghasilkan getah berupa air ketuban yang berfungsi sebagai berikut.
- Melindungi janin dari tekanan dan benturan.
- Memberi ruang gerak bagi janin.
- Sebagai cadangan nutrisi bagi janin.
Korion
Korion adalah selaput yang terdapat di luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim.
Di dalam jonjot tersebut terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu melalui perantara plasenta.
Alantois
Alantois terletak di dalam tali pusar, berfungsi menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusar. Di dalam tali pusar terdapat dua buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah dalam plasenta.
Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah ibu dialirkan melalui plasenta ke tali pusar, selanjutnya ke pembuluh darah embrio.
Baca juga : Ciri-ciri Pubertas Pada Remaja Pria dan Wanita Beserta Penjelasannya.
Sedangkan zat sisa dan karbondioksida dari pembuluh darah embrio dikeluarkan melalui tali pusar menuju plasenta dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu.
Demikian tahap perkembangan embrio dan janin pada masa kehamilan. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.