Revolusi Bumi : Pengertian dan Akibatnya Bagi Kehidupan
Amongguru.com. Revolusi Bumi adalah gerak Bumi mengelilingi Matahari melalui orbitnya. Bumi mengelilingi Matahari dalam orbitnya membutuhkan waktu selama 365 ¼ hari. Waktu 365 ¼ hari atau satu tahun kalender ini disebut sebagai kala revolusi Bumi.
Revolusi Bumi terjadi karena hasil tarik menarik antara gaya gravitasi Matahari dengan gaya gravitasi Bumi. Revolusi dan rotasi juga dilakukan oleh setiap planet dapa sistem tata surya.
Baca : Sebutkan 4 (empat) akibat terjadinya revolusi Bumi!
Pergerakan Bumi dalam mengelilingi Matahari lintasannya tidak berbentuk lingkaran, akan tetapi agak lonjong.
Terjadinya revolusi Bumi juga membawa akibat bagi kehidupan manusia di Bumi. Berikut ini adalah akibat dari terjadinya revolusi Bumi.
1. Perbedaan lamanya siang dan malam
Perbedaan lamanya siang dan malam terjadi sebagai akibat kombinasi antara revolusi Bumi dengan kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang ekliptika. Keadaan tersebut paling jelas terlihat jika diamati oada seitar kutub Utara Selatan Bumi.
Perbedaan antara siang dan malam dibagi menjadi tiga periode utama per tahun sebagai berikut.
a. Periode 21 Maret – 23 September
- Kutub Utara dekat Matahari, sedangkan Kutub Selatan jauh dari Matahari.
- Belahan bumi utara terkena sinar matahari terpanjang di belahan bumi selatan.
- Matahari bergerak ke utara Bumi.
- Jarak terdekat ke Kutub Utara dan Kutub Sun adalah pada 21 Juni. Pada hari itu, pengamat di ekuator melihat matahari bergerak 23,5 derajat ke utara.
- Beberapa daerah di dekat Kutub Utara hidup 24 jam di siang hari. Sementara itu, beberapa daerah di dekat Kutub Selatan tinggal sepanjang waktu.
b. Periode 23 September – 21 Maret
- Kutub Utara dekat Matahari, sedangkan Kutub Selatan jauh dari Matahari.
- Belahan Bumi selatan menerima lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi utara.
- Belahan Bumi selatan hidup sore yang lebih panjang dari belahan bumi utara.
- Matahari bergerak ke selatan Bumi.
- Beberapa daerah di dekat Kutub Utara hidup 24 jam sehari, sementara beberapa daerah di dekat Kutub Selatan hidup 24 jam sehari.
- Pada 22 September, Kutub Selatan paling dekat dengan matahari. Pada hari itu, pengamat di ekuator melihat matahari bergerak 23,5 derajat ke selatan.
c. Periode 21 Maret – 23 Desember
- Jarak matahari ke kutub utara dan selatan sama.
- Belahan utara dan selatan menerima jumlah sinar matahari yang sama.
- Seluruh permukaan Bumi hidup siang dan malam pada saat bersamaan.
- Posisi matahari tepat berada di atas garis katulistiwa.
2. Perubahan musim
Revolusi Bumi berakibat pada terjadinya perubahan musim. Belahan bumi utara dan selatan akan mengalami empat musim, yaitu musim semi (spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim dingin (winter).
Secara umum, perbuahan musim terjadi dengan menyesuaikan gerakan Bumi di sekitar Matahari dan memengaruhi negara-negara di belahan Bumi Utara dan Selatan.
a. Bumi Bagian Utara
- Musim Semi (21 Maret hingga 21 Juni)
- Musim Panas (dari 21 Juni hingga 23 September)
- Musim Gugur (dari 23 September hingga 22 Desember)
- Musim Dingin (dari 22 Desember hingga 21 Maret)
b. Bumi Bagian Selatan
- Musim Semi (23 September hingga 22 Desember)
- Musim Panas (dari 22 Desember hingga 21 Maret)
- Musim Gugur (dari 21 Maret hingga 22 Juni)
- Musim Dingin (21 Juni hingga 23 September)
Negara-negara yang dekat khatulistiwa hanya memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Indonesia adalah negara yang dekat dengan garis khatulistiwa dan memiliki dua musim dalam satu tahun, yaitu musim panas dan hujan.
3. Gerak semu tahunan Matahari
Terjadinya pergantian musim sepanjang tahun disebabkan oleh gerak semu Matahari. Gerak semu tersebut adalah peredaran Matahari jika dilihat dari Bumi sepanjang tahun.
Gerak semu ini berupa pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember-21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni-21 Desember).
Disebut gerak semu karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu diakibatkan oleh terjadinya revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
4. Perubahan rasi bintang
Rasi bintang merupakan susunan bintang-bintang yang tampak dari Bumi dan membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada di lokasi yang berdekatan.
Karena letaknya yang sangat jauah, maka ketika diamati dari Bumi seolah-olah tampak berdekatan. Ketika Bumi berada di sebelah Timur Matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari.
Sebaliknya, pada saat Bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari.
Akibat adanya revolusi Bumi, maka bintang-bintang yang tampak dari Bumi akan selalu berubah, sehingga rasi bintang yang terlihat dari Bumi juga berubah.
5. Penetapan kalender Masehi
Akibat revolusi Bumi mempengaruhi penetapan kalender Masehi. Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan timur, maka batas penanggalan internasional adalah bujur 180°.
Dengan demikian, apabila di belahan timur bujur 180° tanggal 14, maka di belahan barat bujur 180° masih tanggal 13, seolah-olah melompat satu hari. Perhitungan kalender masehi mengacu pada periode revolusi Bumi, di mana satu tahun sama dengan 365 ¼ hari.