Prinsip dan Komponen Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Amongguru.com. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan pada satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadikannya bermakna, maka kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Kurikulum operasional yang digunakan di satuan pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Struktur Kurikulum.
Kurikulum operasional yang dikembangkan harus menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.
Pengembangkan dan pengelolaan kurikulum operasional, satuan pendidikan sebaiknya melibatkan komite sekolah dan masyarakat.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Di dalam penyusunan kurikulum operasional, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional.
Prinsip pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.
1. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.
2. Kontekstual
Kurikulum harus menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
3. Esensial
Kurikulum memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
4. Akuntabel
Pelaksanaan kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan.
Di dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Berikut ini adalah komponen penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan, seperti dikutip dalam Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.
Baca :
- Langkah-langkah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan KOSP
- Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan dalam Penyusunan KOSP
- Langkah Perumusan Visi Misi dan Tujuan dalam Penyusunan KOSP
- Analisis Pengorganisasian Pembelajaran dalam Penyusunan KOSP
- Komponen Penyusunan KOSP : Perencanaan Pembelajaran
Komponen penyusunan Kurikulum Operasional dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu komponen utama yang ditinjau setiap 4 – 5 tahun dan komponen utama yang ditinjau setiap tahun.
Komponen Utama yang Ditinjau tiap 4 -5 Tahun
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Untuk SMK, karakteristik melingkupi satuan pendidikan dan program keahliannya.
2. Visi, misi, dan tujuan
Visi
a. Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan.
b. nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
Misi
a. Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi.
b. Nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi
Tujuan
a. Tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik.
b. Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi.
C. Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
d. Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila.
Untuk SMK visi, misi, dan tujuan disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan program keahlian menyusun tujuan program keahlian.
Komponen Utama yang Ditinjau Setiap Tahun
1. Pengorganisasian Pembelajaran
Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (misal mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).
a. Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok).
b. Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk SMK, projek penguatan ini terintegrasi dalam Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja.
c. Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK). Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja.
d. Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel.
2. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah: menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk sekolah-sekolah yang sudahmenjalankan pembelajaran secara integrasi), program prioritas satuan pendidikan
3. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan.
Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
4. Lampiran
a. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah nmenjalankan pembelajaran secara integrasi).
b. Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya).
c. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah.
Demikian prinsip dan komponen penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Semoga bermanfaat.