Pengertian Penilaian Portofolio, Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Tahapannya

Pengertian Penilaian Portofolio, Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Tahapannya

Amongguru.com. Portofolio merupakan salah satu teknik penilaian banyak digunakan oleh pendidik dalam menilai hasil belajar

Secara etimologi, portofolio terdiri dari dua kata, yaitu port yang artinya laporan, dan folio yang berarti lengkap atau penuh.

Dengan demikian pengertian portofolio secara umum merupakan laporan lengkap dari seluruh aktivitas seseorang.

Sedangkan apabila dihubungkan dengan penilaian hasil belajar, maka pengertian penilaian portofolio adalah teknik penilaian menggunakan bukti-bukti hasil belajar peserta didik sesuai dengan kompetensi yang dikuasai.

Baca :

Bukti-bukti hasil belajar tersebut dapat berupa kumpulan tugas, karya, prestasi akademik, dan prestasi non akademik yang dihasilkan oleh peserta didik dalam periode tertentu.

Portofolio dapat diartikan sebagai wujud benda fisik, sebagai proses sosial pedagogis, dan sebagai ajektif.

1. Portofolio sebagai wujud benda fisik

Sebagai wujud benda fisik, portofolio adalah bundel, yaitu kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang dibundelkan.

2. Portofolio sebagai proses sosial pedagogis

Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah kumpulan pengalaman belajar yang terdapat dalam pikiran peserta didik berwujud pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (skill).

3. Portofolio sebagai ajektif

Portofolio sebagai suatu ajektif jika dihubungkan dengan konsep pembelajaran dan penilaian, sehingga dikenal istilah pembelajaran berbasis folio dan penilaian portofolio.

Portofolio untuk penilaian merupakan suatu usaha untuk memperoleh informasi secara berkala, berkesinambungan, menyeluruh tentang proses, hasil pertumbuhan, perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, serta keterampilan peserta didik yang bersumber dari catatan dan dokumen pengalaman pribadinya.

Fungsi Penilaian Portofolio

Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa.

Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa, sehingga guru dan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.

Portofolio kerja mempunyai fungsi formatif dan diagnostik. Untuk peserta didik, portofolio kerja sebagai bahan refleksi.

Sedangkan untuk guru, portofolio berfungsi sebagai masukan guru dalam membantu mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, dan merancang strategi mencapai kompetensi peserta didik yang diharapkan.

Keberhasilan dalam penilaian portofolio bergantung pada kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses pembelajaran, baik dari sudut pandang peserta didik maupun sudut pandang guru.

Guru harus meyakinkan siswa bahwa apa yang dilakukan peserta didik harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga perkembangan peserta didik dapat dipantau dari waktu ke waktu.

Hal yang paling penting adalah untuk menemukan sesuatu yang seimbang antara penilaian dan guru untuk mengontrol isi portofolio.

Tujuan Penilaian Portofolio

Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio.

Di dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:

1. mengetahui perkembangan yang dialami peserta didik;

2. mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung;

3. memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik;

4. merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan ekperimentasi;

5. meningkatkan efektifitas proses pembelajaran;

6. bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain;

7. membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik;

8. meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri; dan

9. membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.

Prinsip Penilaian Portofolio

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain sebagai berikut.

1. Saling percaya (mutual trust) antara guru dan peserta didik

Di dalam proses penilaian portofolio guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan, dan memiliki semangat untuk saling membantu.

Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.

2. Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan peserta didik

Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan.

Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga dapat memberi dampak negatif kepada proses pendidikan anak/peserta didik.

3. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru

Guru dan peserta didik perlu merasa memiliki bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan peserta didik perlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan dimasukkan.

Dengan demikian peserta didik akan merasa memiliki terhadap hasil kerjanya, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada dirinya.

4. Kepuasan (satisfaction)

Hasil kerja portofolio seharusnya berisi keterangan-keterangan dan/atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan peserta didik.

Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang peserta didik dan keberhasilan pembinaan guru.

5. Kesesuaian (relevance)

Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.

6. Penilaian proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai, misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya.

Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.

Jenis-jenis Penilaian Portofolio

Portofolio untuk penilaian, merupakan kumpulan hasil karya peserta didik, yang berisi beberapa jenis karya, sebagai berikut.

1. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik peserat didik.

2. Laporan hasil pengamatan peserta didik.

3. Analisis situasi yang relevan dengan mata pelajaran bersangkutan.

4. Deskripsi atau diagaram pemecahan suatu permasalahan.

5. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antar konsep.

6. Penyelesaian soal-soal terbuka.

7. Hasil tugas pkerjaan rumah yang khas.

8. Laporan kerja kelompok.

9. Hasil rekam belajar dengan video, audio, dan komputer.

10. Fotokopi piagam atau tanda penghargaan peserta didik.

11. Hasil karya mata pelajaran yang bersangkutan pilihan sendiri.

12. Cerita terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.

13. Cerita tentang usaha peserta didik mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.

Bagian-bagian Portofolio

Pada umumnya, portofolio terdiri atas beberapa bagian berikut.

1. Daftar isi dokumen

Berisi nama peserta didik dan daftar objek penilaian

2. Isi dokumen

Isi sebuah portofolio dinamakan dokumen. Dokumen ini dapat berupa kumpulan hasil pekerjaan peserta didik selama kurun waktu tertentu yang dapat memberikan informasi terhadapat suatu penilaian kinerja yang objektif.

3. Bendel dokumen

Kumpulan semua dokumen peserta didik dimasukkan ke dalam bendel dokumen portofolio. Dokumen-dokumen tersebut ditempatkan dalam satu map atau folder.

4. Batasan dokumen

Dokumen-dokumen portofolio perlu diklasifikasi atau dikelompokkan agar mudah mendapatkannya jika diperlukan.

Supaya mudah diorganisir, maka perlu diperlu pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Batasan tersebut berfungsi untuk memisahkan antara dokumen kelompok satu dengan lainnya.

5. Catatan Guru dan Orangtua

Setiap dokumen  yang relevan dengan tugas guru, harus diberi catatan, komentar, atau nilai dari guru, serta tanggapan dari orangtua. Akan lebih baik lagi jika terdapat tanggapan dari peserta didik yang bersangkutan.

Langkah-langkah Penilaian Portofolio

Langkah-langkah dalam penilaian portofolio adalah sebagai berikut.

1. Menjelasakan kepada peserta didik maksud dan tujuan penugasan portofolio.

2. Menjelaskan sampal-sampel portofolio yang dapat digunakan.

3. Mewajibkan peserta didik mengumpulkan dan mengarsipkan portofolio.

4. Peserta didik mencatumkan tanggal pembuatan pada setiap bukti hasil belajar.

5. Menentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio.

6. Melakukan revisi terhadap portofolio yang belum sesuai kriteria.

Cara Pelaksanaan Portofolio

Setelah peserta didik membuat dan mengumpulkan berkas portofolio, maka tugas guru selanjutnya adalah menyimpan berkas tersebut di dalam almari atau rak.

Terdapat dua tahapan dalam pembuatan portofolio, sebagai berikut.

1. Tahap I

Tahap I adalah mengembangkan portofolio proses, dimana guru selalu mengamati perkembangan bukti-bukti hasil belajar selama periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

Di dalam hal ini, portofolio berfungsi sebagai alat formatif yang berguna untuk informasi internal peserta didik.

2. Tahap II

Tahap II merupakan kegiatan pengembangan portofolio poduk atai yang lebih dikenal dengan portofolio terbailk. Produk atau hasil terbaik portofolio peserta didik akan menunjukkan perubahan hasil belajarnya.

Demikian ulasan mengenai pengertian penilaian portofolio, fungsi, tujuan, jenis, dan tahapannya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan