Pengertian Ion, Sejarah Penemuan, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Ion, Sejarah Penemuan, Jenis, dan Contohnya

Amongguru.com.  Ion merupakan  atom atau molekul yang telah memperoleh atau kehilangan satu atau lebih elektron valensi, sehingga menghasilkan muatan listrik positif atau negatif.

Berdasarkan pengertian ion tersebut, dapat dijelaskan bahwa ion terbentuk karena ketidakseimbangan jumlah proton (partikel bermuatan positif) dan elektron (partikel bermuatan negatif) dalam spesi kimia.

Apabila jumlah elektron lebih sedikit dari proton atau kehilangan elektron, maka ion tersebut bermuatan positif. Akan tetapi, jika jumlah elektron lebih banyak dari proton atau menerima elektron, maka ion tersebut bermuatan negatif.

Sejarah Penemuan Ion

Istilah ion pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli kimia dan fisika Inggris bernama Michael Faraday pada tahun 1834. Kata ion sendiri berasal dari kata Yunani, ion atau ienai, yang berarti pergi.

Pada saat itu, Michael Faraday menemukan spesi kimia yang bergerak dari satu elektroda ke elektroda lain dalam larutan berair.

Meskipun tidak dapat mengidentifikasi partikel yang bergerak di antara elektroda tersebut, tetapi Faraday mengetahui bahwa ketika logam larut ke dalam dan memasuki larutan pada satu elektrode, logam baru muncul dari larutan pada elektrode lainnya.

Zat tersebut telah bergerak melalui larutan dalam suatu arus. Ini membawa materi dari satu tempat ke tempat lain. Partikel inilah yang selanjutnya disebut ion.

Faraday juga memperkenalkan kata anion untuk ion bermuatan negatif, dan kation untuk ion bermuatan positif.

Di dalam tatanama Faraday, kation dinamakan demikian karena mereka tertarik ke katode dalam perangkat galvani dan anion dinamakan demikian karena mereka tertarik ke anode.

Karakteristik Ion

Zat yang terionisasi pada umumnya memiliki sifat dan perilaku yang berbeda daripada ketika zat tersebut pada kondisi netral.

Hal yang umum terjadi adalah suatu zat yang bersifat isolator atau non-konduktor akan menjadi konduktor atau mampu menghantarkan listrik ketika zat tersebut terionisasi.

Ketika suatu atom atau molekul  berubah menjadi ion, maka atom atau molekul tersebut menjadi sesuatu yang sepenuhnya baru.

Pada saat suatu materi berada dalam kondisi ion, maka materi tersebut akan lebih reaktif atau mudah bereaksi dengan zat lain.

Hal ini terjadi karena pada kondisi ion, suatu atom atau molekul memiliki energi yang lebih tinggi sehingga cenderung akan bereaksi dengan zat lain yang berada di sekitarnya dan memungkinkan untuk terjadinya reaksi.

Dengan bereaksi atau berikatan dengan zat lain, maka muatan akan menjadi netral kembali sehingga energi dari materi itu akan lebih rendah atau menjadi lebih stabil.

Senyawa ionik dapat berasal dari bahan logam maupun nonlogam. Sebagian besar senyawa ionik dapat larut dalam air, tetapi tidak semua yang larut dalam air bersifat ionik.

Kondisi tersebut disebabkan karena molekul air dapat menembus kristal atau kisi kristal sehingga memecah atau melemahkan kekuatan elektrostatik yang kuat antara ikatan kation dan anion.

Ketika ikatan tersebut terbuka, maka suatu senyawa ionik akan menjadi larut dalam air dalam keadaan ionisasi. Sedangkan dalam pelarut organik, senyawa ionik ini tidak larut dalam pelarut organik seperti dalam eter, n-hexane, alkohol, maupun dalam pelarut organik lainnya.

jenis-jenis Ion dan Contohnya

Ion dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu kation dan anion.

1. Kation

Kation adalah ion yang membawa muatan positif bersih karena jumlah proton dalam spesies lebih besar daripada jumlah elektron. Kation pada umumnya terbentuk akibat dari suatu spesi yang kehilangan satu atau lebih elektronnya.

Rumus untuk kation ditunjukkan dengan tanda “+” dengan diawali angka yang menunjukkan jumlah muatan. Misalnya yaitu H+ berarti atom hidrogen yang bermuatan 1+, untuk Ca2+ merupakan kalsium yang bermuatan 2+.

2. Anion

Anion adalah ion yang membawa muatan negatif. Anion dapat terbentuk karena suatu spesi menarik atau menangkap elektron dari spesi lain yang kehilangan elektron.

Di dalam kimia, anion biasa dituliskan dengan tanda “-“ yang sama seperti kation dengan diawali angka yang menunjukkan besar muatannya.

Muatan pada anion diindikasikan menggunakan superscript setelah rumus kimia. Sebagai contoh, Cl adalah simbol untuk anion klorin, yang membawa muatan negatif tunggal (-1).  Contoh lainnya adalah simbol untuk anion sulfat ditulis sebagai SO42- yang bermuatan 2-.

Ion Monatomik dan Poliatomik

Ion monoatomik adalah ion yang terdiri dari satu atom, itu disebut ion monatomik. Contohnya adalah ion hidrogen, H+. Sedangkan ion poliatomik, juga disebut ion molekuler, terdiri dari dua atom atau lebih. Contoh dari ion poliatomik adalah anion dikromat:

Cr2O72-

Kegunaan Ion dalam Kehidupan

Berikut ini beberapa kegunaan ion dalam kehidupan sehari-hari.

1. Narium Klorida

Natrium klorida atau NaCl merupakan senyawa ionik yang paling sering digunakan yaitu sebagai garam dapur. Karena sifatnya yang mampu menghasilkan rasa asin, maka NaCl banyak digunakan dalam penyedap makanan.

2. Natrium Benzoat

Natrium benzoat sering digunakan dalam pengobatan sklerosis dan juga sering digunakan untuk membantu mengurangi penurunan amonia dalam sistem tubuh. Akan tetapi, kelemahan senyawa ini adalah ketika dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan darah dalam urin tinggi.

3. Kalium Permanganat

Kalium permananat atau KMnO4 merupakan senyawa yang banyak digunakan dalam formulasi anti bakteri. Banyak zat anti bakteri yang mengaplikasikan senyawa kalium permanganat ini sebagai anti bakteri.

Baca :

Demikian pengertian ion, sejarah penemuan, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan