Pengembangan Kurikulum 2013 Upaya Menjawab Tantangan Pendidikan Masa Depan

Pengembangan Kurikulum 2013 Upaya Menjawab Tantangan Pendidikan Masa Depan.

Amongguru.com. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang  dialami  siswa  dan  memengaruhi  perkembangan  pribadinya.

Di dalam   Undang-Undang  Nomor  20 Tahun  2003  tentang  Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa kurikulum  adalah  seperangkat  rencana  dan pengaturan mengenai  tujuan,  isi,  dan  bahan  pelajaran  serta  cara  yang  digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan  tertentu.

Berdasarkan  pengertian kurikulum tersebut,  maka ada  dua dimensi  kurikulum. Dua dimensi ini, yang  pertama  adalah  rencana  dan  pengaturan  mengenai tujuan,  isi,  dan  bahan  pelajaran,  sedangkan  dimensi kedua  adalah  cara  yang  digunakan  untuk  kegiatan  pembelajaran.

Terdapat tiga komponen  penting  dalam  kurikulum, yaitu komponen tujuan  pendidikan komponen  proses, dan  komponen  evaluasi. Tujuan  pendidikan dalam  kurikulum  dirumuskan  berdasarkan  Pancasila  dan  UUD  1945.

Kurikulum bisa saja mengalami perubahan setiap saat, akan tetapi tujuan perubahan yang dilakukan tidak boleh melenceng dari Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan hukumnya.

Di dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945,  kurikulum  pendidikan  nasional  telah  mengalami  perubahan,  yaitu  pada tahun  1947,  1952,  1964,  1968,  1975,  1984,  1994,  1999,  2004  dan  2006.

Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik,  sosial  budaya,  ekonomi,  dan  IPTEK  dalam  masyarakat  berbangsa  dan bernegara.

Sebab,  kurikulum  sebagai  seperangkat  rencana  pendidikan  perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.

Perubahan  kurikulum biasanya disertai  dengan  pendekatan yang berbeda,  karena  dalam  setiap perubahan tersebut ada suatu tujuan tertentu yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu pula.

Prinsip-prinsip Penyusunan Kurikulum

Menurut  Oemar  Hamalik (2008) terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan sebuah kurikulum, sebagai berikut.

1. Prinsip orientasi pada tujuan

Pengembangan  kurikulum  diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu tujuan nasional. Tujuan ini mencakup pengetahuan,ketrampilan, sikap, dan nilai.

2. Prinsip relevansi  (kesesuaian).

Pengembangan  kurikulum  harus  sesuai dengan  kebutuhan  dan  keadaan  masyarakat, tingkat  perkembangan,  dan kebutuhan siswa serasi dengan perkembangan iptek.

3. Prinsip efisiensi  dan efektifitas

Pengembangan  kurikulum  harus mempertimbangkan  segi  dana. waktu, dan tenaga, agar  dapat  mencapai  hasil yang optimal.

4. Prinsip fleksibilitas  (keluwesan)

Kurikulum  yang  luwes  mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi  atau  di kurangi  berdasarkan  tuntutan  dan keadaaan.

5. Prinsip berkesinambungan  (kontinuitas).

Kurikulum  disusun  secara kesinambungan, antara  aspek, materi, bahan  kajian  di urutkan  sehingga saling memiliki hubungan satu sama lain.

6. Prinsip proporsional

Penyusunan kurikulum harus mempertimbangkan  secara  proporsional antara berbagai program dan sub program antara semua mata pelajaran dan antara aspek perilaku yang ingin dikembangkan.

7. Prinsip Keterpaduan

Kurikulum disusun berdasarkan  masalah  atau  topik  dan  konsistensi antara  unsur-unsurnya dengan  melibatkan  semua  pihak, dalam proses pembelajaran .

8. Prinsip mutu pendidikan

Penyusunan kurikulum juga perlu memperhatikan mutu  pendidikan yang akan dicapai, yaitu hasil  pendidikan  yang berkualitas.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006.

Penilaian dalam kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Pengembangan Kurikulum 2013 Sebagai Upaya Menjawab Tantangan Pendidikan Masa Depan

Di dalam Kurikulum  2013, cakupan  kompetensi  dalam  KBK  dan  KTSP diakomodir dan menjadi bagian dari uji publik yang telah dilakukan.

Atau dengan kata lain, apa yang terdapat dalam KBK dan KTSP menjadi unsur yang dikembangkan dalam rumusan Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013  menghadirkan  banyak  perubahan  mengenai  substansi serta  praktek  dalam  pembelajaran  di  sekolah.

Perubahan  mulai  dari  standar kompetensi  lulusan,  standar  isi,  strandar  proses,  dan  standar  penilaian.

Perubahan substansi  kurikulum  yang  paling  signifikan  terjadi  pada  jenjang  Sekolah  Dasar.

Perubahan  tersebut  meliputi  pengurangan  jumlah  mata  pelajaran  dari  10  mata pelajaran menjadi 6 mata pelajaran,penambahan 4 jam pelajaran dalam seminggu, pendekatan pembelajaran  menggunakan  tematik  integratif  dengan mengintegrasikan  kompetensi  dasar  Ilmu  Pengetahuan  Alam  dan  Ilmu

Pengetahuan  Sosial  pada  semua  materi  yang  sesuai,  penilaian  tidak  hanya menggunakan  tes  tetapi  juga  menggunakan  penilaian autentik,  adanya  buku pegangan guru dan buku pegangan siswa yang baru.

Kurikulum 2013 bertujuan  untuk  mempersiapkan  manusia  Indonesia  agar  memiliki  kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Pengembangan Kurikulum 2013 Upaya Menjawab Tantangan Pendidikan Masa Depan

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut.

1. Tantangan Internal

Tantangan internal  terkait  antara  lain  dengan  kondisi  pendidikan  dikaitkan  dengan  tuntutan pendidikan  yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan  tenaga  kependidikan,  standar  sarana  dan  prasarana,  standar  pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya adalah terkait  dengan  perkembangan  penduduk  Indonesia  dilihat  dari  pertumbuhan penduduk usia produktif.

Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun)  lebih  banyak  dari  usia  tidak  produktif  (anak-anak  berusia  0-14  tahun dan orang tua berusia 65 tahun keatas).

Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai  puncaknya  pada  tahun  2020-2035  pada  saat  angkanya  mencapai  7%.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara  lain  berkaitan dengan dengan  arus  globalisasi  dan  berbagai  isu  tentang masalah  lingkungan  hidup,  kemajuan  teknologi  dan  informasi,  kebangkitan industri  kreatif  dan  budaya,  dan  perkembangan  pendidikan  di  tingkat Internasional.

Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern.

Tantangan eksternal juga terkait dengan pergerseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut.

  • Pola pembelajaran  yang  berpusat  pada  guru  menjadi  pembelajaran berpusat  pada  peserta
  • Pola pembelajaran satu arah menjadi pembelajaran interaktif.
  • Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat  menimba  ilmu  dari  siapa  saja  dan  dari  mana  saja  yang  dapat dihubungi serta diperoleh dari internet).
  • Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktifmencari (pembelajaran siswa aktif  mencari  semakin  diperkuat  dengan  model  pembelajaran pendekatan sains).
  • Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).
  • Pola pembelajaran  alat  tunggal  menjadi  pembelajaran  berbasis  alat multimedia.
  • Pola pembelajaran  berbasis  massal  menjadi  kebutuhan  dengan  memperkuat  pengembangan  potensi  khusus  yang  dimiliki  setiap peserta didik.
  • Pola pembelajaran  ilmu  pengetahuan  tunggal menjadi  pembelajaran  ilmu pengetahuan jamak.
  • Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Silakan baca juga artikel terkait berikut ini.

Demikian ulasan mengenai pengembangan Kurikulum 2013 sebagai upaya menjawab tantangan pendidikan masa depan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan