Mengenal Kandungan Kimia Obat PCC dan Efek Samping Pemakaiannya

Mengenal Kandungan Kimia Obat PCC dan Efek Samping Pemakaiannya

Amongguru.com. Nama PCC menjadi akrab di telinga publik seiring mencuatnya kasus overdosis pemakaian pil ini pada puluhan siswa SD dan SMP di Kendari, Sulawesi Tenggara. Silahkan baca kembali : Mengenal Kandungan Pil PCC yang dikonsumsi Puluhan Siswa Kendari.

Begitu banyaknya korban yang pingsan (bahkan ada satu korban yang meninggal dunia), mewajibkan polisi untuk mengusut tuntas kasus yang diduga pemakaian berlebih dari pil PCC tersebut.

Perkembangan kasus pil PCC sendiri sampai saat ini masih dalam penanganan pihak yang berwajib. PCC merupakan gabungan dari tiga nama obat, yaitu Paracetamol, Caffeine, dan Carisoprodol. Ketiga obat tersebut tentu memiliki fungsi masing-masing bagi tubuh, tetapi ketiganya saling mendukung.

Mengenal Kandungan Kimia Obat PCC dan Efek Samping Pemakaiannya

Penelitian yang dilakukan terhadap kandungan obat PCC ini sudah cukup lama dilakukan. Clinical Rheumatology, salah satu jurnal medis, pada edisi tahun 1989, menjelaskan bahwa PCC terbukti dapat mengurangi rasa nyeri fibromyalgia atau sindroma fibrositis.

Berikut ini penjelasanl lengkap  mengenai kandungan zat pada obat PCC yang perlu Anda ketahui.

1.  Paracetamol

Paracetamol merupakan obat analgesik (anti nyeri) dan antipiretik (penurun panas). Meskipun paracetamol memliki fungsi sebagai obat nyeri dan demam, tetapi fungsi seabagai antipiretik (penurun panas) lebih kuat daripada fungsi analgesik. Sehingga paracetamol disebut juga sebagai analgesik lemah.

Obat jenis paracetamol ini banyak dijua bebas di apotik maupun warung-warung, karena penggunaannya tanpa harus menggunakan resep dari dokter. Beberapa nama obat paracetamol, antara lain Panadol. Oskadon, Etagesik, Nufadol, dan Pamol.

Meskipun di jual bebas, bukan berarti dapat dikonsumsi secara sembarangan. Jumlah maksimal pemakaian paracetamol adalah 1 gram per dosis dan 4 gram per hari untuk orang dewasa.

Mengkonsumsi paracetamol melebihi takaran akan dapat berefek buruk bagi kesehatan tubuh. Kerusakan hati dan ginjal adalah dampak terburuk dari penggunaan paracetamol berlebih.

Bahaya lainnya adalah alergi pada seluruh badan, kulit melepuh, menguningnya kulit dan mata, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah dan bibir.

Overdosis penggunaan paracetamol ditandai dengan gejala berikut.

  • Nyeri perut
  • Mual
  • Hilangnya napsu makan
  • Keringat berlebih
  • Mual
  • Muntah
  • Kejang

2.  Caffein

Caffein adalah senyawa alkaloid xantia yang berbentuk kristal dengan rasa pahit, biasanya berfungsi sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretic ringan.

Obat yang mengandung caffein pada umumnya digunakan untuk pembangkit stamina, sakit kepala, migrain, dan gangguan sistem saraf pusat. Caffein juga difungsikan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urine.

Caffein memiliki kemampuan mempercepat gerak sel-sel badan, sehingga tubuh tidak lagi mengantuk. Keadaan yang terjadi sebaliknya, yaitu adanya perasaan gembira, mata terbuka, jantung berdetak lebih cepat, tekanan darah meningkat, dan kontraksi otot.

Penggunaan caffein yang berlebih akan dapat meningkatan resiko gangguan jantung dan gangguan pada sistem saraf pusat.

Pemakaian caffein berlebihan akan menyebabkan kesulitan tidur (insomnia), cemas, dan bergetarnya anggota tubuh tanpa disadari (tremor). Overdosis dari mengkonsumsi caffein dapat menyebabkan kejang dan muntah.

Bahaya lain yang mengancam dari pemakaian kafein melebi ukuran adalah kerusakan pada lambung, hati, dan juga ginjal Caffein diyakini berkontribusi pada peningkatan glukosa, sehingga apabila dibarkan terus menerus akan dapat merusak organ hati dan ginjal.

3. Carisoprodol

Somadril merupakan nama dagang dari carisoprodol yang pada awalnya mendapatkan izin beredar di Indonesia. Akan tetapi pada tahun 2013, dilakukan pencabutan ijin edar pada obat tersebut karena telah banyak terjadi penyalahgunaan dalam mengkonsumsinya semenjak tahun 2000.

Salah satu penyalahgunaan pada waktu itu adalah dikonsumsi untuk membantu performa pekerja seksual komersial, agar tidak mudah terangsang.

Carisoprodol termasuk ke dalam obat pelemas otot, sehingga sering digunakan untuk obat pereda nyeri otot maupun nyeri pada punggung. Carisoprodol memberikan sensasi berupa ketenangan pada sistem saraf yang nyeri, sehingga dalam meredakan rasa nyeri.

Oabt ini sangat tidak dianjurkan untuk diminum pada saat berkendara maupun saat minum alkohol. Efek samping pemakaian carisoprodol adalah mengantuk, rasa pusing, jantung berdetak lebih kencang, dan penurunan tekanan darah di bawah normal.

Efek kejiwaan dari pemakaian obat ini, yaitu halusinasi. Overdosis carisoprodol ditandai dengan ciri muntah, hipotensi, kejang, diare, dan gangguan sistem pernapasan.

Demikian ulasan tentang Mengenal Kandungan Kimia Obat PCC dan Efek Samping Pemakaiannya.

PCC adalah obat ilegal yang sudah dilarang peredarannya di Indonesia, sehingga kita perlu bersama-sama mencegah beredarnya obat ini di kalangan masyarakat luar.

Cara yang paling efektif mencegah pemakaian pil PCC adalah dengan menyadarkan bahaya PCC bagi tubuh pada orang-orang di sekitar kita.

Dengan mengetahui kandungan kimia PCC serta dampaknya, maka publik akan sadar bahwa obat ini adalah obat keras yang tidak boleh digunakan secara sembarang, karena dapat berakibat fatal bagi tubuh, bahkan dapat berujung pada kematian.

Tinggalkan Balasan