Gangguan dan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia Beserta Penjelasannya

Gangguan dan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia Serta Penjelasannya

Amongguru.com. Sistem reproduksi manusia dapat mengalami gangguan maupun penyakit reproduksi yang berbahaya. Gangguan dan penyakit sistem reproduksi biasanya menyerang pada organ reproduksi manusia dan lebih banyak bersifat menular.

Karena sifatnya yang menular dan berbahaya ini, maka Anda wajib untuk mengetahui gejala maupun penyebab dari gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia.

Terdapat banyak faktor penyebab dari munculnya gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia. Akan tetapi, pada dasarnya faktor penyebab gangguan dan penyakit sistem reproduksi manusia, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor dari dalam tubuh, antara lain penurunan fungsi organ reproduksi, gaya hidup yang tidak sehat, penurunan kadar hormon, dan faktor genetik. Sedangkan faktor eksternal adalah infeksi virus dan bakteri.

Pada postingan kali ini, akan dibagikan informasi mengenai gangguan dan penyakit sistem reproduksi manusia serta penjelasannya. Informasi ini penting agar Anda lebih mengetahui gejala maupun penyebab gangguan dan penyakit sistem reproduksi manusia, sehingga Anda dapat lebih menjaga kesehatan organ reproduksi.

Beberapa gangguan dan penyakit sistem reproduksi manusia serta penjelasannya adalah sebagai berikut.

1.   Hipogonadisme

Hipogonadisme merupakan gangguan penurunan fungsi testis maupun ovarium, sehingga produksi hormon seksual berada di bawah jumlah normal. Hormon seksual pada laki-laki adalah testosteron, sedangkan hormon seksual pada wanita adalah estrogen dan progesteron.

Gejala yang bisa terjadi pada pria akibat hipoginadisme antara lain disfungsi ereksi, hilangnya gairah seksual, testis dan penis mengecil, dan kemandulan. Gejala hipogonadisme pada wanita, antara lain pertumbuhan payudara yang lambat, berkurangnya siklus menstruasi atau bahkan tidak sama sekali, penurunan gairah seksual, hilangnya bulu-bulu di badan, dan perubahan energi serta suasana hati.

2. Impotensi

Impotensi adalah ketidakmampuan pria dalam memulai ereksi maupun  mempertahankan ereksi. Gangguan ini sering disebut juga dengan istilah disfungsi ereksi. Semakin bertambahnya umur seorang pria, maka resiko impotensi semakin besar.

Impotensi memang bukan penyakit akibat penuaan, tetapi pada umumnya sering dialami pada pria usia lanjut. Impotensi dapat terjadi karena berbagai faktor, misalnya penyakit diabetes mellitus, penggunaan obat-obatan, konsumsi alkohol, gangguan hormon, dan depresi.

3. Uretritis

Uretritis  merupakan peradangan pada uretra, yang ditandai dengan rasa nyeri saat buang air kecil dan juga gatal-gatal pada penis. Uretra adalah tabung yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

Uritritis disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat disembuhkan dengan anti biotik. Bakteri E. Coli pada tinja dan Gonocoocus (penyebab gonore) merupakan jenis bakteri yang dapat menimbulkan uretritis.

4. Prostatitis

Prostatitis adalah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar prostat. Kelenjar prostat merupakan organ reproduksi yang menghasilkan cairan putih pelindung sperma. Prostat terletak di bawah kandung kemih, di depan rektum.

Bakteri Eschericia coli dapat menjadi penyebab prostatitis. Peradangan yang terjadi pada prostat biasanya disertai dengan peradangan pada uretra. Pembengkakan pada kelenjar prostat ini dapat menyumbat uretra, sehingga akan menimbulkan rasa nyeri pada saat buang air kecil.

5. Kanker Prostat

Kanker prostat merupakan kanker yang menyerang pada kelenjar prostat. Penyakit ini menyebabkan sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di kelenjar prostat. Gejala kanker prostat akan terlihat pada saat prostat mulai membengkak dan membesar, sehingga mempengaruhi uretra.

Kanker Prostat

Gejala yang muncul akibat penyakit ini adalah sering buang air kecil pada malam hari, nyeri dan panas pada saat buang air kecil, merasa kandung kemih selalu penuh, dan keluarnya darah pada urine atau air mani.

6. Endometriosis

Endometriosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita, dimana jaringan endometrium (lapisan dalam dinding rahim) tumbuh di luar rongga rahim.

Kelainan ini disebabkan karena adanya aliran balik darah menstruasi yang melalui saluran tuba fallopi. Darah yang mengalir balik tersebut kemudian mengendap dan tidak bisa keluar, karena terletak di luar rahim. Endapan ini lama-kelamaan akan mengiritasi jaringan disekitarnya, dan jaringan parut pun terbentuk.

Gejala penyakit ini adalah rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi, sakit pada saat buang air kecil maupun  air besar, dan pendarahan berlebih saat menstruasi maupun saat kencing.

7. Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang menyerang pada leher rahim atau serviks. Akibat kanker serviks menyebabkan tumbuhnya sel-sel secara tidak normal di seluruh epitel serviks.

Semua wanita dari berbagai usia akan berisiko menderita kanker serviks. Akan tetapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

Kanker Serviks

Gejala yang paling umum dari kanker servisk adalah terjadinya pendarahan pada vagina  setelah berhubungan seks, di luar masa  menstruasi, maupun setelah menopause.

8.  Kanker Ovarium

Kanker ovarium merupakan kanker yang tumbuh pada ovarium atau indung telur. Penyakit ini biasanya menyerang pada wanita lanjut usia yang sudah mengalami menopause. Pada stadium awal, kanker ovarium tidak menujukkan gejala yang berat, sehingga kanker ini baru terdeteksi setelah menyebar pada tubuh.

Gejala yang umum muncul dari penderita kanker ovarium adalah pembengkakan pada perut, konstipasi (kesulitan buang air besar), peningkatan frekuensi buang air kecil, perut kembung, dan cepat kenyang.

9. Infertilitas

Infertilitas disebut juga ketidaksuburan atau kemandulan, yaitu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memiliki keturunan. Beberapa gangguan pemicu infertilitas pada wanita, antara lain inveksi pada vagina, kelainan pada serviks, malformasi uterus, dan infeksi tuba fallopi. Sedangkan pemicu infertilitas pada pria, antara lain ketidaknormalan sperma, ejakulasi dini, dan infeksi saluran genital.

10. Sifilis

Sifilis disebut juga raja singa, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponeaa pallidum. Bakteri ini akan menyerang pada organ kelamin bagian luar, sehingga menimbulkan luka pada kemaluan. Gejala lain yang muncul adalah adanya bintik atau bercak pada seluruh tubuh.

Hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik secara bergantian pada pengguna narkoba serta tato tubuh dapat menyebabkan seseorang terkena sifilis.

11. Gonorhoe

Gonorhoe atau kencing nanah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau Gonococcus. Bakteri ini biasanya ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.

Bakteri Gonococcus dapat bisa menyerang  serviks (leher rahim), dubur, uretra, tenggorokan, dan mata. Gejala yang muncul dari penyakit ini adalah rasa perih saat  buang air kecil dan keluarnya nanah kuning dari alat kemaluan.

12. HIV dan AIDS

Banyak orang yang merasa bingung untuk membedakan antara penyakit AIDS (Human Immunodeficiency Virus) dan penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Virus HIV lebih menyerang organ-organ sistem kekebalan tubuh, sehingga akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Pada fase ini, penderita HIV tidak menunjukkan gejala penyakit yang berat.

Penderita HIV
Penderita HIV

Sedangkan AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan gejala-gejala penyakit (syndrome) yang menyerang sistem kekebalan tubuh (immune).

Seseorang yang menderita AIDS, karena terinfeksi oleh virus penyebab AIDS, yaitu HIV. Dapat diartikan juga bahwa AIDS merupakan tahap akhir dari inveksi HIV.

HIV dapat menular melalui hubungan seksual dengan penderita HIV dan penggunaan jarum suntik. Gejala awal penderita HIV, antara lain demam, batuk, nyeri menelan, diare, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Baca :

Sedangkan gejala pada stadium akhir (stadium AIDS), yaitu infeksi bakteri yang berat, meningitis, TBC, pneumonia, infeksi jamur di kerongkongan, dan juga sarkoma kaposi.

13. Herpes Genital

Herpes genital merupakan infeksi pada alat kelamin pria maupun wanita. Penyakit ini menular dan pada umumnya dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Gejala dari penyakit ini adalah munculnya luka melepuh berwarna kemerahan dan terasa gatal di daerah kelamin. Luka ini apabila digaruk akan pecah dan menjadi luka terbuka.

Penyebab dari herpes genital adalah virus Herpes simpleks atau HSV. Virus ini akan masuk ke tubuh melalui membran mukosa tubuh, misalnya kelamin, mulut, dan kulit.

Demikian ulasan mengenai gangguan dan penyakit sistem reproduksi manusia serta penjelasannya. Semoga bermanfaat.

 

Tinggalkan Balasan