Ciri-ciri Kaca, Sifat, Bahan Baku, dan Proses Pembuatannya

Ciri-ciri Kaca, Sifat, Bahan Baku, dan Proses Pembuatannya

Amongguru.com. Kaca atau gelas merupakan benda bening yang secara kimia sama dengan kuarsa. Pada umumnya, kaca terbuat dari campuran silikon atau silikon dioksida.

Kaca memliki karakteristik sebagai berikut.

1. Tahan terhadap korosi atau perkaratan.

2. Tahan terhadap zat kimia, sehingga banyak digunakan sebagai alat laboratorium.

3. Dapat bersifat magnetik dan nonmagnetik.

4. Kapasitas panasnya, tetapi konduktivitasnya rendah.

5. Bersifat keras dan kuat.

6. Tidak dapat menghantarkan listrik (insulator).

Bahan Baku Pembuatan Kaca

Bahan Kaca

Bahan baku pembuatan kaca terbagi dalam dua kelompok, yaitu bahan dalam jumlah besar dan bahan dalam jumlah kecil.

Bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar, meliputi pasir silika, batu kapur, soda abu, felspar, dan cullet (pecahan gelas). Sedangkan bahan dalam jumlah kecil, meliputi natrium sulfat, selenium, natrium bikroma. dan arang.

Kaca atau gelas banyak digunakan pada peralatan rumah tangga, alat-alat laboratorium, dan bangunan. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari kaca, misalnya gelas, piring, mangkok dan ceret.

Peralatan laboratorium dari bahan kaca, antara lain gelas kimia, buret, gelas ukur, dan tabung reaksi). Bahan bangunan yang menggunakan kaca, misalnya genteng kaca. pintu kaca, dan bola lampu.

Baca :

Kaca aman digunakan sebagai kemasan, karena memiliki beberapa sifat unggul, yaitu kedap air, tahan dari serangan mikroorganisme, tidak dapat bereaksi dengan bahan kimia, dapat didaur ulang, tebus pandang, memberikan nilai estetika, dan dapat disimpan dalam waktu lama.

Proses Pembuatan Kaca

Proses pembuatan kaca meliputi beberapa tahap sebagai berikut.

1. Penyiapan bahan

Bahan-bahan yang telah disiapkan selanjutnya digiling dan dicampur dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan jenis gelas atau kaca yang diinginkan. Setelah selesai, bahan tersebut kemudian dilebur dalam tungku peleburan.

2. Peleburan bahan

Peleburan bahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu peleburan dengan pot atau kurs dan peleburan dengan tungku bak.

3. Pembentukan gelas

Tahap berikutnya adalah pembentukan gelas atau kaca sesuai bentuk yang diinginkan.

4. Anealing

Tahapan ini berfungsi untuk menghindari pecahnya gelas akibat tegangan-tegangan antar molekul pada kaca yang tidak merata. Pada tahap ini dilakukan pendinginan kaca sampai temperatur ruangan.

Demikian ciri-ciri kaca, sifat, bahan baku, dan proses pembuatannya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan